Selamat Datang

Selamat datang di blog Belajar Pisang, blog bagi mereka yang senang belajar mengenai keanekaragaman hayati, ketahanan hayati, dan ketahanan pangan berbasis pisang. Blog ini memuat tulisan yang berkaitan dengan berbagai jenis dan kultivar pisang, berbagai jenis hama, penyakit, dan gulma tanaman pisang, dan berbagai cara pemanfaatan tanaman pisang, khususnya pemanfaatan untuk ketahanan pangan masyarakat lokal. Silahkan mengklik menu Daftar Isi untuk melihat daftar dan kategori seluruh tulisan.

Rabu, 15 Maret 2023

Apakah daun pisang selalu berukuran besar dan berwarna hijau?

Pada tulisan sebelumnya, kita sudah berkenalan dengan batang, batang semu, dan akar pisang. Kali ini kita mencoba menjawab pertanyaan, apakah daun pisang selalu berwarna hijau? Mungkin Anda menjawab ya sebab begitulah tanaman pisang yang biasa kita saksikan. Tetapi pisang tumbuh tidak hanya di sekitar kita, pisang tumbuh di sebagian besar kawasan tropis dan sub-tropis. Dan karena itu, bukan tidak mungkin ada banyak jenis pisang yang selama ini belum pernah kita lihat.

Daun pisang merupakan daun tunggal yang terdiri atas upih daun (leaf sheath) yang tumbuh rapat membentuk batang semu, tangkai daun (petiole), tulang daun utama (midrib), dan helai daun (lammina). Tulang utama membagi helai daun menjadi dua bagian, setiap bagian terdiri atas anak tulang daun paralel yang tidak bercabang sehingga daun pisang mudah robek. Daun cerutu berkembang menjadi helai daun pisang dewasa melalui 5 fase:
  • A: Daun cerutu berada di dalam alur tangkai daun yang lebih tua;
  • B: Daun cerutu sudah keluar dari alur tangkai daun yang lebih tua, tetapi belum tumbuh memanjang penuh;
  • C: Daun cerutu sudah keluar dari alur tangkai daun yang lebih tua dan sudah tumbuh memanjang penuh;
  • D: Helai bagian kanan tulang daun utama mulai membuka dan permukaan atas daun di bagian ujung sudah tampak;
  • E: Sebagian besar permukaan atas daun sudah memuka kecuali bagian bawah yang masih berbentuk menyerupai corong;

Perkembangan daun cerutu. Sumber: Promusa (2017)

Satu batang semu pisang mempunyai beberapa helai daun yang jumlahnya bergantung pada jenis dan kultivar pisang. Rangkaian helai daun yang telah membuka penuh dapat berposisi tegak (<45o), menyudut (sekitar 45o), atau menyudut lebar (<45o) dengan ujung mendatar. Tangkai daun pisang mempunyai alur (petiole canal) di bagian yang menghadap ke atas, dengan tepi (edge) membuka atau menutup. Tepi alur tangkai daun ketiga dari daun terakhir sebelum berbunga dapat membuka melebar bergelambir (1), membuka melebar lurus (2), membuka tidak melebar (3),  menutup saling berhadapan (4) atau menutup saling tumpang tindih (5).

Tepi alur tangkai daun pisang. Sumber: Promusa (2017).

Pangkal tangkai daun pada bagian persambungan dengan upih daun dapat bersayap bergelombang (1), bersayap dan tidak memeluk batang semu (2), bersayap dan memeluk batang semu (3), tidak bersayap dan memeluk batang semu (4), atau tidak bersayap dan tidak memeluk batang semu (5). Sayap dapat bertipe basah atau kering.

Posisi pangkal tangkai daun. Sumber: Promusa (2017).

Pisang 'Siam Ruby'  asal Papua New Guinea
Sumber: Sheila's Tropicals (2017)
Pisang mempunyai ukuran daun yang jauh lebih besar dibandingkan dengan daun jenis-jenis tumbuhan lainnya. Namun tidak semua jenis dan kultivar pisang mempunyai ukuran daun yang sama. Demikian juga dengan warna helai daun pisang, tidak semua jenis dan kultivar pisang mempunyai helai daun berwarna hijau. Daun pisang dapat berwarna hijau kekuningan, kehijauan-hijauan, hijau, hijau gelap, hijau gelap berbercak besar warna merah, atau sebaliknya, merah dengan bercak hijau, dan bahkan kebiru-biruan. Pisang yang ada di sekitar kita hanyalah sebagian dari spesies dan kultivar pisang yang ada yang jumlahnya sangat banyak sehingga yang kita kenal mungkin hanya pisang yang daunnya berwarna hijau.

Pustaka Terpilih
**********

Hak cipta blog dan tulisan: I Wayan Mudita
Revisi termutakhir: 15 Maret 2023

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.