Selamat Datang

Selamat datang di blog Belajar Pisang, blog bagi mereka yang senang belajar mengenai keanekaragaman hayati, ketahanan hayati, dan ketahanan pangan berbasis pisang. Blog ini memuat tulisan yang berkaitan dengan berbagai jenis dan kultivar pisang, berbagai jenis hama, penyakit, dan gulma tanaman pisang, dan berbagai cara pemanfaatan tanaman pisang, khususnya pemanfaatan untuk ketahanan pangan masyarakat lokal. Silahkan mengklik menu Daftar Isi untuk melihat daftar dan kategori seluruh tulisan.

Jumat, 17 Maret 2023

Apakah tandan pisang selalu menjuntai ke bawah?

Kita mungkin sudah biasa melihat jantung pisang, tetapi adakah yang pernah memperhatikan seperti apa sebenarnya bunga pisang? Lebih-lebih buah pisang, tentu kita semua sudah mengenalnya. Tetapi adakah yang tahu kalau ada tanaman pisang yang tandan buahnya tumbuh tegak ke atas seakan-akan tongkat menyangga langit? Belum lagi soal warna kulit dan daging buah. Biasanya kulit buah berwarna hijau, kuning, atau merah, tetapi adakah yang pernah melihat kulit buah pisang berwarna pink? Lalu daging buah pisang, adakah yang pernah makan buah pisang dengan daging buah berwarna ungu?

Gambar 1. Perbungaan pisang
Sumber: Bird Ecology Study Group (2017)
Bunga pisang merupakan bunga majemuk --dalam bahasa botani dikenal sebagai perbungaan (inflorerscence)-- yang pada saat baru keluar dari ujung batang semu berbentuk jantung sehingga disebut jantung pisang (bell). Secara keseluruhan, perbungaan pisang termasuk tipe racemose karena terdiri atas ssumbu utama yang terus tumbuh. Pada sumbu utama terdapat cabang rangkaian bunga yang masing-masing ditutupi oleh daun pelindung bunga (bract) yang tebal berdaging disebut spathe. Setiap cabang rangkaian bunga yang membentuk pola seperti sisir merupakan tipe perbungaan tersendiri yang dikenal sebagai cymose. Gabungan racemose sebagai rangkaian bunga sumbu utama bunga dan cymose sebagai rangkaian bunga cabang menghasilkan rangkaian bunga gabungan yang disebut thyrse. Cymose atau sisir terdiri atas bunga-bunga betina (pistilate flowers) di bagian pangkal, bunga-bunga biseksual (bisexual flowers) di bagian tengah, dan bunga-bungan jantan (staminate flowers) di bagian ujung racemose.

Gambar 2. Rangkaian bunga pisang
dalam satu cymose
Sumber: 
Bird Ecology Study Group (2017)
Bunga pisang merupakan bunga tipe homoklamid (homochlamydeous), yaitu bunga dengan kelopak (sepal) yang terdiri atas helai kelopak atau calyx) dan mahkota (petal yang terdiri atas helai mahkota atau corolla) menyatu dan disebut tenda bunga (tepal) sebagai perhiasan bunga (perianth). Bunga terdapat pada ketiak daun pelindung bunga, pada umumnya tersusun dalam dua barisan. 

Gambar 3. Struktur bunga betina pisang
Sumber: Bird Ecology Study Group (2017)
Setiap bunga terdiri atas tangkai bunga, perhiasan bunga (perianth), putik (pistil), dan benang sari (stamen). Perhiasan bunga terdiri atas bagian berbentuk tabung bersegmen lima yang membuka pada arah perut dan satu bagian bebas yang tipis seperti kertas (free tepal). 

Gambar 4. Struk bunga jantan pisang
Sumber: Promusa
Putik terdiri atas kepala putik (stigma), tangkai putik (style), dan ovarium (ovary). Kepala putik terdiri atas 3 tonjolan karena sebenarnya merupakan penggabungan 3 putik sehingga disebut tripistillate. Pada bagian ovarium, penggabungan ketiga putik menghasilkan ovarium yang disebut tricarpellate. Di dalam setiap karpel terdapat banyak bakal biji (ovule). Bagian-bagian dari bunga yang di dalamnya terdapat bakal biji yang selanjutnya setelah diserbuki oleh serbuk sari akan berkembang menjadi buah disebut ginoesium (gynoecium). Bunga betina mempunyai benang sari, tetapi tidak menghasilkan serbuk sari. Sama halnya, bunga jantan juga mempunyai putik, tetapi dengan tangkai putik lebih ramping, kepala putik lebih kecil, dan ovarium tereduksi. Benang sari (stamen) berjumlah enam, tersusun dalam dua gerombol yang masing-masing terdiri atas tiga benang sari, tetapi satu di antaranya tereduksi atau tergantikan oleh staminode (benang sari steril). Bagian-bagian dari jantan yang kepala sarinya menghasilkan serbuk sari yang selanjutnya akan menyerbuki bunga betina disebut androesium (androecium).

Gambar 4. Bunga betina dengan ovarium
yang sudah mulai berkembang menjadi buah
Dumber: Bird Ecology Study Group (2017)
Buah pisang berkembang dari bagian pangkal bunga sebagai buah berry. Buah terdiri atas kulit luar (epicarp) yang tipis, kulit dalam (mesocarp) yang tebal, berserat, dan bergetah, dan daging buah (endocarp) yang terbagi ke dalam juring yang di antaranya terdapat biji (pada jenis-jenis pisang liar) atau bakal biji yang gagal berkembang sebagai bintik-bintik kehitaman (pada kultivar-kultivar pisang budidaya). Buah pisang yang berkembang dari satu cymose membentuk sisir (hand) yang terdiri atas barisan buah individual sebagai jari (finger). Sisir buah pisang tersusun dalam satu rangkaian yang disebut tandan buah (bunch) yang terdiri atas tangkai tandan (peduncle), tandan betina, tandan campuran dengan buah tidak sempurna, dan tandan jantan yang tidak disertai buah sampai ke bagian bunga jantan dalam jantung pisang yang belum membuka (bell). Tandan secara keseluruhan juga disebut sumbu (axis), pada bagian berbuah merupakan ruas-ruas panjang, sedangkan pada bagian yang tidak disertai buah merupakan pendek dengan buku-buku yang rapat.

Gambar 5. Tandan pisang fe'i
Sumber: Promusa (2017)
Tandan buah pisang lazim menjuntai ke bawah, setidaknya itu yang mungkin selama ini Anda kenal. Tapi tidak semua jenis pisang mempunyai tandan buah yang menjuntai ke bawah. Pisang dari jenis yang dikenal sebagai pisang fe'i mempunyai tandan yang tidak menjuntai ke bawah, melainkan tegak ke atas seakan-akan menyangga langit. Mungkin karena tandannya yang tegak ke atas tersebut, salah satu kultivarnya, yaitu yang terdapat di Maluku dan Papua, dikenal dengan nama pisang 'Tongkat Langit'. Jenis pisang liar banyak yang juga mempunyai tandan yang tegak ke atas, antara lain pisang dengan nama ilmiah Musa velutina H. Wendl. & Drude yang buahnya dipenuhi dengan biji dan membuka sendiri pada saat masak. Jenis pisang ini, dan beberapa jenis pisang lainnya dalam seksi lama Rodoclamys kini banyak dibudidayakan sebagai pisang hias.

Gambar 5. Satu individu pisang
menghasilkan lebih dari satu tandan
Sumber: LumajangSatu
Dalam keadaan normal, satu individu pisang menghasilkan hanya satu tandan bunga yang kemudian berkembang menjadi satu tandan buah. Namun kadang-kadang terjadi penympangan, yaitu satu individu pisang menghasilkan lebih dari satu tandang bunga yang kemudian berkembang menjadi tandan buah. Tandan bunga keluar pada bagian ujung batang semu, setelah helai daun terakhir yang berukuran lebih pendek dari helai daun sebelumnya. Namun dalam keadaan tidak normal, misalnya karena batang semu pisang pecah atau sengaja dibelah atau dilibangi, tandang bunga dapat keluar dari bagian tengah batang semu. Hal ini bukan merupakan keajaiban yang perlu diviralkan, melainkan kejadian tidak normal yang juga bisa terjadi pada tumbuhan lain.  

Pustaka Terplih
**********

Hak cipta blog dan tulisan: I Wayan Mudita
Revisi termutakhir: 15 Maret 2023

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.