Pada tulisan sebelumnya, kita sudah mempelajari bahwa pisang terdiri atas jenis dalam seksi Musa dan Callimusa. Sebagian besar dari jenis-jenis pisang dalam kedua seksi ini merupakan tumbuhan liar. Hanya turunan monotipik Musa acuminata, turunan monotipik Musa balbisiana, dan Musa troglodytarum yang dibudidayakan untuk menghasilkan buah, sedangkan beberapa jenis lainnya dibudidayakan sebagai tanaman hias. Jenis-jenis lainnya merupakan tumbuhan jenis yang tumbuh liar di dalam hutan. Apa saja jenis-jenis pisang dalam tersebut, alan kita pelajari dalam tulisan ini.
Kita dapat memperoleh daftar nama ilmiah jenis-jenis pisang dari An annotated list of the species of Musa dan dari Reappraisal of sectional taxonomy in Musa (Musaceae). Daftar pertama memuat nama ilmiah jenis-jenis pisang berikut nama sinonimnya. Daftar kedua memuat nama jenis-jenis pisang yang dipilih dari seluruh nama jenis pisang yang ada sebagai semacam upaya untuk menata nama ilmiah jenis-jenis yang selama ini ada. Oleh karena itu, tulisan ini didasarkan pada daftar kedua tetapi dengan menyertakan tautan ke daftar pertama untuk setiap nama ilmiah yang diterima, sepanjang nama ilmiah yang bersangkutan tersedia pada daftar pertama. Seluruh jenis pisang sebelumnya dikelompokkan ke dalam 5 seksi, yaitu Eumusa (n=11) dan Rhodochlamys (n=11) yang kemudian digabungkan menjadi seksi Musa, serta Australimusa (n=10), Callimusa (n=10), dan Ingentimusa (n=7) yang digabungkan ke dalam seksi Callimusa. Deskripsi 4 seksi pertama dapat diperoleh dari Cheesman (1947), sedangkan deskripsi seksi terakhir dapat diperoleh dari deskripsi spesies Musa ingens N.W.Simmonds, satu-satunya jenis pisang dalam seksi tersebut, sebagaimana disediakan oleh Simmonds (1960), INIBAP Musalogue (2001), dan Bananas Wiki (2009).
Berikut adalah daftar nama ilmiah diterima jenis-jenis tumbuhan pisang menurut Reappraisal of sectional taxonomy in Musa (Musaceae) (2013) dengan tautan mengenai uraian jenis dengan nama ilmiah diterima ke An annotated list of the species of Musa (2008), kecuali diberikan keterangan lain. Silahkan klik tautan nama ilmiah untuk memperoleh keterangan lebih lanjut, termasuk nama sinonim dan deskripsi, dan klik tautan foto bila tersedia.
Eumusa (seksi baru Musa)
Untuk mempelajari keanekaragaman kultivar tanaman pisang, silahkan lanjutkan membaca tulisan berikutnya.
Eumusa (seksi baru Musa)
- Musa acuminata Colla in Mem. Reale Accad. Sci. Torino 25:394. 1820, uraian dan foto: (1) M. acumintata ssp. banksii: sosok, tandan buah dan jantung, tandan buah masak, (2) M. accuminata ssp. burmannica (M. acuminata ssp. burmannicoides): sosok dengan tandan buah dan jantung, (3) M. acuminata ssp. errans: semua bagian, (4) M. acuminata ssp. malaccensis: pangkal batang semu, helai daun, tangkai daun, pangkal helai daun, rangkaian daun, tandan buah dan jantung, biji, (5) M. acuminata ssp. microcarpa: sosok dengan perbungaan, sosok dengan tandan buah dan jantung, tandan buah dan jantung, (6) M. acuminata ssp. siamea: sosok dengan tandan buah dan jantung, dan (7) M. acuminata ssp. truncata: sosok 1, sosok2, sosok dengan tandan buah 1, sosok dengan tandan buah 2, batang semu, helai daun permukaan atas, helai daun permukaan bawah
- Musa balbisiana Colla in Mem. Reale Accad. Sci. Torino 25:384. 1820, varietas: (1) Musa balbisiana var. andamica, (2) Musa balbisiana var. balbisiana, dan (3) Musa balbisiana var. brachycarpa, foto: sosok dengan tandan buah dan jantung 1, sosok dengan tandan buah dan jantung 2, buah dengan biji 1, buah dengan biji 2.
- Musa basjoo Iinuma, Somoku-Dzusetsu, ed. 2:3, t.1. 1874, foto: pangkal batang semu, batang semu, tandan buah dan jantung 1, tandan buah dan jantung 2.
- Musa celebica Warb. ex K. Schum. in Engler, Pflanzenr. IV, 45: 22. 1900
- Musa cheesmanii N.W. Simmonds in Kew Bull. 11:479. 1957 [“1956”], deskripsi, foto: sosok 1, sosok 2, sosok 3, rangkaian daun, batang semu dan pangkal tangkai daun, rangkaian daun dan perbungaan
- Musa flaviflora N.W. Simmonds in Kew Bull. 11:471. 1957 [“1956”], deskripsi, tandan buah dan jantung,
- Musa griersonii Noltie in Edinburgh J. Bot. 51:171. 1994
- Musa insularimontana Hayata, Icon. Pl. Formos. 3:194. 1913
- Musa itinerans Cheesman in Kew Bull. 4:23. 1949, foto: sosok (dalam hutan), sosok (di tegalan) batang semu, tandan buah dan jantung 1, tandan buah dan jantung 2, tandan buah dan jantung (var. formosana), buah
- Musa lanceolata Warb. ex K. Schum. in Engler, Pflanzenr. IV, 45:19. 1900
- Musa nagensium Prain in J. Asiat. Soc. Bengal, Pt. 2, Nat. Hist. 73:21. 1904, foto: tandan buah dan jantung,
- Musa ochracea K. Sheph. in Kew Bull. 17:461. 1964, deskripsi, foto: sosok, tandan buah, dan jantung
- Musa schizocarpa N.W. Simmonds in Kew Bull. 11:474. 1957 [“1956”]
- Musa shankarii Subba Rao & Kumari, Fl. Visakhapatnam Distr. 2:266. 2008
- Musa sikkimensis Kurz in J. Agric. Soc. India, n.s., 5:164. 1878, foto: sosok (pada tebing jurang), sosok, tandan buah dan jantung. M. sikkimensis var. simmondsii: description,
- Musa thomsonii (King ex Baker) A.M. Cowan & Cowan in J.M. Cowan & A.M. Cowan, Trees N. Bengal:135. 1929, deskripsi, foto: perbungaan
- Musa tomentosa Warb. ex K. Schum. in Engler, Pflanzenr. IV, 45:22. 1900
- Musa tonkinensis R.V. Valmayor, L.D. Danh & Häkkinen in Philipp. Agric. Sci. 88: 240. 2005
- Musa yamiensis C.L. Yeh & J.H. Chen in Gard. Bull. Singapore 60:167. 2008
- Musa yunnanensis Häkkinen & H. Wang in Novon 17:441. 2007, foto: sosok (dalam hutan), sosok (di tegalan), perbungaan 1, perbungaan 2,
- Musa aurantiaca G. Mann ex Baker in Ann. Bot. (Oxford) 7:222. 1893, deskripsi, foto: perbungaan mulai mekar, sosok dengan tandan buah dan jantung, M. aurantiaca var. jengingensis, foto: perbungaan dan tandan buah tanpa jantung
- Musa chunii Häkkinen in J. Syst. Evol. 47:87. 2009, deskripsi, perbungaan mulai mekar,
- Musa kattuvazhana K.C. Jacob, Monogr. Madras Bananas: 129. 1952, foto: perbungaan
- Musa laterita Cheesman in Kew Bull. 4:265. 1949, foto: perbungaan 1, perbungaan 2, perbungaan 3, tandan buah dan jantung,
- Musa mannii H. Wendl. ex Baker in Hooker, Fl. Brit. India 6: 263. 1892, foto: perbungaan 1, perbungaan 2, sosok dengan tandan buah,
- Musa ornata Roxb., Fl. Ind. 2:488. 1824, foto: sosok, perbungaan 1, perbungaan 2, buah dan jantung 1, buah dan jantung 2, tandan buah 1, tandan buah 2,
- Musa rosea Baker in Ann. Bot. (Oxford) 7:221. 1893
- Musa rubinea Häkkinen & C.H. Teo in Fol. Malaysiana 9:24. 2008, foto: sosok (dalam pot), sosok (di pekarangan), rimpang, perbungaan, bunga betina dan jantung, tandan buah dan jantung.
- Musa rubra Wall. ex Kurz in J. Agric. Soc. India 14:301. 1867
- Musa sanguinea Hook.f. in Bot. Mag. 98: t. 5975. 1872
- Musa siamensis Häkkinen & Rich. H. Wallace in Fol. Malaysiana 8: 62. 2007
- Musa velutina H. Wendl. & Drude in Gartenflora 24:65. 1875, foto: sosok, perbungaan, tandan buah dengan jantung, tandan buah dan jantung 2, tandan buah dengan bunga mekar, tandan buah dengan buah membuka sendiri, M. velutina var. variegata, deskripsi, perbungaan
- Musa zaifui Häkkinen & H. Wang in Nordic J. Bot. 26:43. 2008
- Musa arfakiana Argent in Gard. Bull. Singapore 61:243. 2010
- Musa boman Argent in Notes Roy. Bot. Gard. Edinburgh 35:108. 1976
- Musa borneensis Becc., For. Borneo:622. 1902, foto: sosok dengan tandan buah, tandan buah dan jantung
- Musa bukensis Argent in Notes Roy. Bot. Gard. Edinburgh 35:101. 1976
- Musa fitzalanii F. Muell., Fragm. 9:188. 1875
- Musa jackeyi W. Hill, Rep. Brisbane Bot. Gard.:7. 1874, foto: tandan buah dengan jantung
- Musa johnsii Argent in Gard. Bull. Singapore 53:1. 2001
- Musa juwiniana Meekiong, Ipor & Tawan in Fol. Malaysiana 9:110. 2008
- Musa lolodensis Cheesman in Kew Bull. 5:27. 1950
- Musa maclayi F. Muell. ex Mikl.-Maclay in Proc. Linn. Soc. New South Wales 10:355. 1885
- Musa peekelii Lauterb. in Bot. Jahrb. Syst. 50:306. 1913
- Musa textilis Née in Anales Ci. Nat. 4:123. 1801
- Musa troglodytarum L., Sp. Pl. ed. 2:1478. 1763
- Musa azizii Häkkinen in Acta Phytotax. Geobot. 56:29. 2005
- Musa barioensis Häkkinen in Acta Phytotax. Geobot. 57:57. 2006
- Musa bauensis Häkkinen & Meekiong in Syst. Biodivers. 2:170. 2005 [“2004”]
- Musa beccarii N.W. Simmonds in Kew Bull. 14:200. 1960
- Musa campestris Becc., For. Borneo: 622. 1902, perbungaan 1, perbungaan 2, tandan buah dan jantung,
- Musa coccinea Andrews, Bot. Repos. 1: t. 47. 1799, foto: perbungaan 1, perbungaan 2, tandan buah
- Musa exotica R.V. Valmayor in Philipp. Agric. Sci. 87:117. 2004
- Musa haekkinenii N.S. Lý & Haev. in Phytotaxa 75:35. 2012, foto: sosok
- Musa hirta Becc., For. Borneo:624. 1902
- Musa lanceolata Warb. ex K. Schum. in Engler, Pflanzenr. IV, 45:19. 1900
- Musa lawitiensis Nasution & Supard. in Bul. Kebun Raya 8:128. 1998
- Musa lokok Geri & Ng in Gard. Bull. Singapore 57:279. 2005
- Musa lutea R.V. Valmayor, L.D. Danh & Häkkinen in Philipp. Agric. Sci. 87:116. 2004
- Musa monticola M. Hotta ex Argent in Gard. Bull. Singapore 52:206. 2000, foto: sosok dengan tandan buah
- Musa muluensis M. Hotta in J. Jap. Bot. 42:345. 1967, foto: tandan buah dan jantung
- Musa paracoccinea A.Z. Liu & D.Z. Li in Bot. Bull. Acad. Sin. 43:77. 2002
- Musa sakaiana Meekiong, Ipor & Tawan in Fol. Malaysiana 6:132. 2005, foto: tandan buah dan jantung
- Musa salaccensis Zoll. ex Backer, Handb. Fl. Java 3:133. 1924
- Musa splendida A. Chev. in Rev. Bot. Appl. Agric. Trop. 14:517. 1934, foto: sosok, daun dan perbungaan, bunga betina dan jantung
- Musa tuberculata M. Hotta in J. Jap. Bot. 42:347. 1967
- Musa violascens Ridl. in Trans. Linn. Soc. London, Bot. 3:384. 1893, foto: sosok, tandan buah dan jantung 1, tandan buah dan jantung 2, tandan buah.
- Musa viridis R.V. Valmayor, L.D. Danh & Häkkinen in Philipp. Agric. Sci. 87:115. 2004, foto: sosok (dengan M. Häkkinen)
- Musa voonii Häkkinen in Acta Phytotax. Geobot. 55:80. 2004, foto: sosok, bunga betina dan jantung, buah dan jantung 1, buah dan jantung 2.
- Musa ingens N.W. Simmonds in Kew Bull. 14:198. 1960, foto: besar batang, tinggi batang semu 1, tinggi batang semu 2, daun dan tandan buah, buah, biji, tumbuhan pisang terbesar di dunia berasal dari Papua (Indonesia) dan Papua New Guinea yang foto-fotonya sempat diviralkan sebagai pisang berbuah besar tanpa biji, padahal sebenarnya berbuah kecil dengan banyak biji.
Untuk memastikan apakah nama satu jenis pisang merupakan nama yang diterima (accepted) maka nama ilmiah perlu diperiksa pada situs-situs pemeriksaan nama ilmiah tumbuhan, yaitu: Plants of the Worls Online (POWO) (sebelumnya The Plant List), Worls Flora Online (WFO), Global Biodiversity Information Security (GBIF), dan The International Plant Name Index (IPNI). Pemeriksaan nama ilmiah perlu Anda lakukan untuk memastikan bahwa nama yang Anda gunakan merupakan nama ilmiah yang diterima (accepted). Selain untuk memastikan nama ilmiah, pemeriksaan pada POWO dan GBIF juga memberikan foto dan sebaran geografik. Kemajuan dalam biologi molekuler menyebabkan nama ilmiah yang selama ini didasarkan pada ciri-ciri morfologis karena dapat berubah. Di antara jenis-jenis pisang tersebut di atas, Musa balbisiana (BB) dan turunan monotipikmya (BBB dan BBBB), turunan monotipik Musa acuminata (AA, AAA, dan AAAA), dan Musa troglodytarum merupakan jenis-jenis yang dibudidayakan untuk menghasilkan buah. Bermacam-macam pisang budidaya lainnya bukan merupakan jenis dalam arti spesies, melainkan merupakan kultivar hasil persilangan antara Musa acuminata dan Musa balbisiana.
![]() |
Gambar 1. Hasil pemeriksaan nama ilmiah Musa troglodytarum pada situs POWO |
![]() |
Gambar 2. Hasil pemeriksaan nama ilmiahMusa troglodytarum pada situs GBIF |
Pisang merupakan tumbuhan yang secara taksonomi digolongkan dalam genus Musa. Dalam pelajaran taksonomi, kita belajar bahwa genus terdiri atas spesies atau jenis. Tetapi nama ilmiah setiap jenis pisang mempunyai nama ilmiah lain yang lazim disebut sinonim. Tanpa melakukan pemeriksaan pada situs pemeriksaan nama ilmiah sebagaimana yang disebutkan di atas tentu tidak mudah menentukan, nama ilmiah mana yang merupakan nama diterima. Tapi untuk mencoba belajar bingung, silahkan kunjungi situs An annotated list of the species of Musa. Untuk memahami mengapa suatu nama ilmiah menjadi nama diterima dan nama lainnya tidak, silahkan unduh dan periksa Typification and check-list of Musa L. names (Musaceae) with nomenclatural notes. Banyak di antara kita di Indonesia memandang bahwa nama ilmiah merupakan nama yang berlaku terus menerus sehingga perlu dihapal, karena taksonomi merupakan sains maka nama ilmiah dapat berubah. Perubahan dapat terjadi karena penggunaan biologi molekuler sebagai dasar melakukan klasifikasi atau karena perubahan ketentuan International Code of Nomenclature for algae, fungi, and plants (ICN, sekarang Shenzhen Code).
Pustaka
- Bananas Wiki (2009). Musa ingens. Diakses pada 13 April 2017.
- Cheesman, E.E. (1947). Classification of the Bananas: The Genus Musa L. Kew Bulletin 2(2): 106-117.
- Constantine, D. (2008) An annotated list of the species of Musa. Diakses pada 12 April 2017.
- Daniells, J.; Jenny, C.; Karamura, D.; & Tomekpe, K. (2001). MUSALOGUE: A Catalogue of Musa Germplasm, Diversity in the genus Musa. INIBAB.
- Häkkinen, M. (2013). Reappraisal of sectional taxonomy in Musa (Musaceae). Taxon 62(4): 809–813.
- Hakkinen, M. & Vare, H. (2008). Typification and check-list of Musa L. names (Musaceae) with nomenclatural notes. Adansonia 30(1): 63-112.
- Simmonds, N.W. (1960). Notes on Banana Taxonomy. Kew Bulletin 14(2): 198-212.
- Vézina, A. (2018). Wild bananas of Northeast India. Diakses pada 16 Maret 2023
- Wong, C., Kiew, R., Argent, G., Set, O., Lee, S.K. and Gan, Y.Y. 2002. Assessment of the validity of the sections in Musa (Musaceae) using AFLP. Annals of Botany 90(2):231-238.
- Wang, X.L.; Chiang, T.Y.; Roux, N.; Hao, G.; & Ge, X.Y. (2007). Genetic diversity of wild banana (Musa balbisiana Colla) in China as revealed by AFLP markers. Genet Resour Crop Evol 54:1125–1132.
- Wong, C.; Argent, G.; Kiew, R.; Set, O.; & Can, Y.Y. (2003). The Genetic Relations of Musa Species from Mount Jaya, New Guinea, and a Reappraisal of the Sections of Musa (Musaceae). Garden's Bulletin Singapore 55: 97-111.
- Wong, C.; Kiew, R.; Lamb, A.; Set, O.; Lee, S.K.; Gan, L.H.; & Gan, Y.Y. (2001). Sectional Placement of Three Bornean Species of Musa (Musaceae) based on Amplified Fragment Length Polymorphism (AFLP). Gardens' Bulletin Singapore 53 327-341.
**********
Hak cipta blog dan tulisan: I Wayan Mudita
Revisi termutakhir: 16 Maret 2023, direvisi menyeluruh pada 18 Maret 2023
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.