Selamat Datang

Selamat datang di blog Belajar Pisang, blog bagi mereka yang senang belajar mengenai keanekaragaman hayati, ketahanan hayati, dan ketahanan pangan berbasis pisang. Blog ini memuat tulisan yang berkaitan dengan berbagai jenis dan kultivar pisang, berbagai jenis hama, penyakit, dan gulma tanaman pisang, dan berbagai cara pemanfaatan tanaman pisang, khususnya pemanfaatan untuk ketahanan pangan masyarakat lokal. Silahkan mengklik menu Daftar Isi untuk melihat daftar dan kategori seluruh tulisan.

Sabtu, 18 Maret 2023

Pisang apa saja yang sebenarnya bukan merupakan jenis (spesies)?

Bagi yang bertempat tinggal di Kupang, Anda mungkin mengenal pisang yang dinamakan 'Pisang Goreng'. Bukan pisang goreng yang dibuat dengan menggoreng buah pisang yang telah dikupas dan kemudian dilumuri dengan cairan tepung, melainkan pisang goreng sebagai tanaman. Nama 'Pisang Goreng' ini sejajar dengan beraneka nama tanaman pisang lainnya, seperti 'Pisang Ambon', 'Pisang Kepok', 'Pisang Mas', 'Pisang Raja', 'Pisang Susu', 'Pisang Tembaga', dan sebagainya. Pisang dengan nama tersebut bukan jenis dalam arti spesies, melainkan kultivar.

Kultivar dinamai berdasarkan tata nama ICNCP, ditulis dengan huruf awal kapital, diapit dengan tanda petik tunggal, dan merupakan kata, bukan kode. Menurut tata nama ICNCP, kultivar-kultivar yang mempunyai kesamaan tertentu dapat diberi nama kelompok kultivar (cultivar group). Tanaman pisang dengan kelompok genom yang sama seharusnya merupakan kelompok kultivar. Namun karena merupakan kode, bukan nama, maka tidak memenuhi ketentuan tata nama ICNCP. Dalam upaya menata nama kultivar pisang, situs Promusa menggunakan skema klasifikasi dalam peringkat kelompok genom (genome group), sub-kelompok genom (genome sub-group), gugus klon (clone set - cluster), dan kultivar (cultivar). Namun skema klasifikasi dalam upaya penataan nama pisang budidaya tersebut tidak disertai dengan penjelasan yang memadai, misalnya apa yang dimaksud dengan sub-kelompok genom dan gugus klon. Demikian juga dengan nama kultivar, tidak dijelaskan apa yang digunakan sebagai dasar untuk menggunakan nama tertentu sebagai nama kultivar sementara nama lainnya digunakan hanya sebagai nama lokal. 

Untuk mempelajari kelompok genom, sub-kelompok genom, gugus klon, dan kultivar pisang, silahkan mengakses situs Promusa lalu klik halaman Musapedia, dan klik pilihan Cultivar Diversity. Pada halaman yang tampil diuraikan secara sepintas mengenai domestikasi pisang (banana domestication) dan sistem tata nama yang dikembangkan oleh Simmonds & Shepherd (nomenclature systems developed bySimmonds & Shepherd) untuk pisang budidaya. Pada halaman ini juga disediakan tautan ke halaman lain:
Dalam kelompok genom AAA, AAB, dan ABB disediakan tautan ke halaman sub-kelompok genom sebagai berikut:
Perhatikan bahwa kelompok genom dan sub-kelompok tersebut di atas hanyalah yang tersedia halamannya pada situs Promusa. Misalnya sub-kelompok genom, masih ada sub-kelompok genom dalam kelompok genom diploid AA yang belum tersedia halamannya. Perlu pula dicatat bahwa banyak kultivar pisang tidak termasuk dalam sub-kelompok genom dalam kelompok genom tertentu. Selain itu masih ada kelompok genom lain, misalnya kelompok genom triploid BBB dan kelompok genom tetraploid AAAA, AAAB, AABB, ABBB, dan BBBB, yang meskipun diketahui hanya terdapat beberapa kultivar alami, kini mulai banyak dikembangkan apa yang disebut material hasil pemuliaan yang bergenom tetraploid. Untuk mengetahui kultivar atau material hasil pemuliaan apa saja yang termasuk ke dalam suatu kelompok genom atau sub-kelompok genom tertentu, silahkan klik tombol merah Banana Cultivar Checklist pada halaman Cultivar Diversity dan kemudian pada halaman yang tampil silahkan klik tombol Filters. Halaman yang tampil menyajikan mesin penelusuran sebagaimana tampak pada Gambar 1.

Gambar 1.
Penelusuran kultivar pisang pada situs Promusa
Untuk mengetahui cara menggunakan mesin penelusuran tersebut, silahkan klik tautan How to use the checlist. Berikut adalah contoh cara melakukan penelusuran:
  • Untuk mencari kultivar di seluruh dunia dalam satu kelompok genom, silahkan pilih nama kelompok genom dari pilihan dalam kotak Group kemudian klik tombol Filter; 
  • Untuk mencari kultivar di Indonesia dalam satu kelompok genom, silahkan pilih Indonesia dari kotak Location dan pilih nama kelompok genom dari kotak Group kemudian klik tombol Filter;
  • Untuk mencari kultivar di seluruh dunia dalam satu sub-kelompok genom, silahkan pilih nama sub-kelompok genom dari pilihan dalam kotak Subgroup kemudian klik tombol Filter; 
  • Untuk mencari kultivar di Indonesia dalam satu sub-kelompok genom, silahkan pilih Indonesia dari kotak Location dan nama sub-kelompok genom dari pilihan dalam kotak Subgroup kemudian klik tombol Filter; 
  • Untuk mencari nama suatu kultivar dan ingin tahu nama lainnya di berbagai negara, silahkan ketik nama kultivar dalam kotak Cultivar dan jangan mengetikkan apapun dalam atau memilih apapun dari kotak lainnya. Nama cultivar bersifat case sensitive, artinya harus diketik dengan huruf awal kapital, misalnya Pisang Ambon diketik dengan huf p kapital dan huruf a kapital.
Hasil penelusuran dapat disimpan dalam format CSV dengan mengklik tombol Export di bagian bawah halaman hasil penelusuran. Bergantung pada apa yang ditelusuri, hasil penelusuran dapat hanya satu halaman atau beberapa halaman. Jikan hasil penelusuran lebih dari satu dalaman maka di bagian bawah halaman akan dicantumkan nomor halaman 1, 2, 3, dan seterusnya. Jika perlu untuk menyimpan, klik tombol Export untuk halaman hasil pencarian sebelum mengklik nomor halaman berikutnya,

Situs yang juga menyediakan halaman penelusuran kultivar pisang adalah Musa Germlasm Information System (MGIS). Untuk melakukan penelusuran pada situs ini, silahkan klik halaman Accessions. Pada haaman yang tampil, pencarian dapat dilakukan dengan cara:
  • Mengetik nama aksesi atau nomor aksesi di dalam kotak yang disediakan untuk mengetahui kelompok genom suatu aksesi tertentu. Misalnya, untuk menentukan kelompok genom aksesi Pisang Ambon, ketik nama aksesi tersebut dan kemudian klik tombol Search. Akan ditampilkan nama Pisang Ambon sebagai hasil penelusuran dan kelompok genom pisang tersebut pada bilah kanan.
  • Mengklik tanda [+] di depan pilihan group (kelompok genom), subgroup (sub-kelompok genom), atau country of origin (negara asal), kemudian mengklik pilihan yang tersedia pada group, subgroup, atau country of origin.
Menggunakan pilihan yang tersedia pada group, subgroup, atau country of origin dapat dilakukan penelusuran misalnya:
  • Mencari kultivar dalam satu kelompok genom tertentu, misalnya kelompok genom AAA, klik tanda [+] di depan group lalu klik pilihan AAA (1829). Pada halaman hasil penelusuran akan ditampilkan 40 dari 1829 aksesi pisang kelompok genom AAA yang tersimpan dalam basis data MGIS. Untuk memeroleh aksesi lainnya, silahkan klik angka 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. 
  • Mencari kultivar dalam sub-kelompok genom tertentu di negara tertentu, misalnya kultivar Gros Michel, klik pilihan Indonesia dari [+] country of origin lalu pada halaman hasil pencarian, klik [+] subgroup lalu klik pilihan sub-kelompok genom Gros Michel. 
Untuk menyimpan aksesi hasil pencarian, silahkan klik tautan Add displayed accessions to My List, gulir ke bagian bawah halaman, klik tombol Experot lalu isi pilihan sesuai dengan yang diinginkan, klik tombol Apply, lalu pilih menyimpan dalam file CSV atau Excel (Gambar 2). Pada hasil penelusuran ditampilkan daftar aksesi pisang disertai dengan informasi sesuai dengan tombol yang dicentang pada Gambar 2. Misalnya, pada penelusuran sub-kelompok genom Gros Michel di negara asal Indonesia ditampilkan kultivar 'Ambon Putih' disertai dengan gambar tetapi tidak disertai dengan karakter morfologis (Gambar 3).

Gambar 2
Pilihan karakteristik dan format file dalam penyimpanan hasil penelusuran pada situs MGIS

Gambar 3.
Hasil penelusuran kultivar dalam sub-kelompok genom Gros Michel untuk negara asal Indonesia yang menghasilkan kultivar kultivar 'Ambon Putih'

Perhatikan bahwa situs Promusa mencantumkan kata Pisang sebagai bagian nama kultivar, sedangkan situs MGIS tidak mencantumkan. Misalnya situs Promusa menggunakan nama 'Pisang Ambon Putih' sebagai nama kultivar, sedangkan situs MGIS menggunakan nama 'Ambon Putih'. Perhatikan pula bahwa hasil penelusuran pada situs Promusa tidak selalu sama dengan hasil penelusuran pada situs MGIS.

Pisang merupakan tumbuhan yang secara taksonomi digolongkan dalam genus Musa. Dalam pelajaran taksonomi, kita belajar bahwa genus terdiri atas spesies atau jenis. Tetapi karena klasifikasi jenis yang seharusnya untuk pisang liar dicampuradukkan dengan klasifikasi kultivar budidaya maka menjadi sangat membingungkan. Selain itu, karena nama kultivar belum diatur sebagaimana ketentuan nama ilmiah jenis maka kultivar yang sama diberi nama berbeda sesuai dengan bahasa yang digunakan di negara masing-masing. Untuk mencoba belajar bingung, silakan kunjungi situs Sorting Musa cultivars. Lebih-lebih di Indonesia, yang tidak membedakan antara varietas sebagai peringkat takson tumbuhan alami sebagaimana diatur dalam International Code of Nomenclature for algae, fungi, and plants (Melbourne Code) dan kultivar sebagai peringkat takson tumbuhan budidaya sebagaimana diatur dalam International Code of Nomenclature for Cultivated Plants (ICNCP), pasti lebih membingungkan lagi.

Referensi
**********

Hak cipta blog dan tulisan: I Wayan Mudita
Revisi termutakhir: 16 Maret 2023

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.